Senin, 16 September 2013

Soal Kompresor dan Jawabannya


Mata Pelajaran          : Hidrolik dan Kompresor  (KK 1)
Kelas/Semester          : X (Sepuluh) / Genap
Hari/Tanggal             : Kamis / 13 JUNI  2013 
Waktu                        : 07.30 – 09.15 Wita

 

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!
1.      Sebut dan jelaskan jenis-jenis kompresor udara!
2.      Jelaskan prinsip kerja kompresor udara jenis piston kerja tunggal!
3.      Jelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan pada saat pembelian kompresor!
4.      Jelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan pada saat menginstalasi kompresor udara!
5.      Jelaskan pengujian yang dilakukan setelah proses instalasi kompresor udara selesai untuk pertama kalinya!
6.      Jelaskan apa yang dilakukan pada pemeriksaan operasi harian!
7.      Jelaskan apa yang dilakukan pada pemeriksaan operasi rutin!
8.      Jelaskan gangguan apa yang sering ditemukan pada kompresor udara dan kemungkinan penyebabnya!
9.      Jelaskan apa yang perlu dilakukan pada kompresor udara yang tidak aktif lebih dari 1 bulan!
10.  Jelaskan klasifikasi kompresor berdasarkan kontruksinya!

SELAMAT MENGERJAKAN!!!
JAWABANNYA!!!
1.      Jenis-jenis kompresor udara terdiri dua kelompok utama yaitu :
a.       kompresor perpindahan Yaitu kompresor yang bekerja menaikkan tekanan udara dengan memperkecil/ memampatkan volume udara ke dalam ruang silinder atau stator oleh torak atau sudu. Kompresor perpindahan dikelompokkan lagi menjadi dua jenis yaitu kompresor torak bolakbalik (reciprocating piston compressor) dan kompresor torak putar (rotary piston compressor). Kompresor torak bolak balik ada dua jenis yaitu kompresor piston dan kompresor diafragma, sedangkan kompresor torak putar terdiri tiga jenis yaitu kompresor sudu (vane), kompresor skrup (screw) dan kompresor sayap (roots).
b.      kompresor aliran/ turbo Yaitu kompresor yang bekerja manaikkan tekanan udara dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh sudu. Kompresor aliran terbagi menjadi dua jenis yaitu aliran aksial dan aliran radial.
2.      Prinsip kerja kompresor udara jenis piston kerja tunggal (satu tingkat) yaitu terdiri dari langkah isap, langkah kompresi/ tekan dan langkah pengeluaran. Langkah isap adalah bila poros engkol berputar searah putaran jarum jam, torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Tekanan negatif terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan torak sehingga katup isap terbuka oleh perbedaaan tekanan dan udara terisap masuk ke silinder. Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan dalam silinder. Langkah keluar adalah saat torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara sehingga udara akan keluar.
3.      Kriteria pemilihan kompresor saat pembelian adalah disesuaikan dengan maksud penggunaan kompresor dengan faktor-faktor antara lain adalah debit kompresor (volume gas yang dihasilkan), tekanan keluar kompresor (tekanan kerja), jenis/ tipe kompresor, tenaga penggerak kompresor, alat-alat pengaturan/ pengamanan, system pendinginan dan volume tangki penampung udara bertekanan. Faktor fluida gas yang meliputi kondisi, sifat, kelembaban, temperatur dan jenis gas yang ditangani juga perlu diperhatikan. Demikian juga faktor biaya investasi (harga), biaya operasi dan biaya perawatan/ pemeliharaan patut juga dipertimbangkan.
4.      Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat instalasi kompresor antara lain adalah : pemilihan tempat instalasi kompresor, kondisi lingkungan pengisapan, pondasi dan pemasangan, pemipaan dan instalasi listrik. Pemilihan tempat harus memperhatikan faktor pengguna, keamanan, pemeliharaan dan ventilasi. Lingkungan pengisapan harus bersuhu kurang dari 40oC, bersih dari debu dan kotoran dan udaranya sekering mungkin. Pondasi dan pemasangan kompresor menjamin kompresor bekerja dengan baik dan aman dari kerusakan. Pemipaan memerlukan ketelitian dan kecermatan karena akan menjamin penyaluran tekanan kerja sampai pada pemakai. Instalasi listrik sangat penting diperhatikan terutama pada kompresor dengan penggerak utama motor listrik. Ukuran dan kapasitas kabel, saklar dan sekring akan sangat berpengaruh pada kinerja dan keamanan.
5.      Pengujian yang dilakukan setelah proses instalasi kompresor udara selesai untuk pertama kalinya antara lain adalah : memastikan kondisi instalasi kompresor tepat dan aman, instalasi listrik tepat dan aman dan pemipaan tepat dan aman, baru kemudian melakukan pengujian kerja kompresor yang meliputi arah putaran kompresor, operasi tanpa beban, operasi dengan beban sebagian, pengujian peralatan pengatur/ pengaman/ pelindung, operasi stationer dan penghentian operasi.
6.       Operasional kompresor tiap harinya menuntut adanya pelayanan dan perawatan yang perlu dilakukan, antara lain :
a.       Sediakan buku catatan operasi yang harus diisi setiap hari dengan data-data : temperatur disetiap bagian yang penting, tekanan kerja, konsumsi minyak pelumas, kebocoran-kebocoran (udara, minyak dan air), fluktuasi tekanan hidrolik, perubahan bunyi dan getaran serta hal-hal lain yang dirasa penting untuk dicatat.
b.      Katup pengaman harus dioperasikan manual sekali tiap hari.
c.       Zat cair di dalam tangki udara dan pemisah harus dikuras dua kali tiap hari.
d.      Pastikan bahwa meter-meter bekerja dengan baik (jarum manometer dapat bergerak dengan harus dan dapat menunjuk skala nol saat tekanan kosong.
e.       Pastikan bahwa katup pengatur tekanan dan tombol tekanan akan bekerja pada daerah tekanan yang sesuai. Lakukan penyetelan jika tidak sesuai.
7.      Pemeriksaan operasi rutin dilakukan karena kompresor mempunyai berbagai bagian yang mendapat beban tumbukan dan yang saling meluncur dengan tekanan permukaan yang besar. Selain itu getaran mekanis serta denyutan tekan merupakan hal yang tak dapat dihindari. Karena itu jika diingini umur yang panjang danperformansi yang tetap baik, kompresor harus dioperasikan dengan benar serta dilakukan pemeriksaandan pemeliharaan dengan cermat serta diperiksa secaraperiodik. Prosedur pemeriksaan rutin diberikan dalamTabel 12.. Jangka waktu pemeriksaan rutin bervariasitergantung pada masing-masing produk. Jadi tabeltersebut hanya dapat dipergunakan sebagai pedomanumum. Pedoman yang lebih terperinci harus diambil dari buku petunjuk dari pabrik kompresor yang bersangkutan.
8.      Gangguan yang sering terjadi pada kompresor udara dan penyebabnya adalah :
a.       Pembebanan lebih dan pemanasan lebih pada motor Kemungkinan penyebabnya antara lain adalah daya motor kurang, instalasi listrik motor salah (putaran terbalik), terjadi hubung singkat, salah satu kabel pada jalur 3-phase putus, slip pada sabuk-V, efek roda gaya tidak cukup, viskositas minyak pelumas terlalu tinggi/ rendah, pengisian lebih (supercharging) karena pulsasi tekanan dan penyumbatan pada saringan dan pipa.
b.      Udara keluar terlalu panas
Kemungkinan penyebabnya antara lain adalah kondisi lingkungan dalam ruang kompresor jelek, karbonisasi minyak pelumas, katup keluar rusak(aliran balik) dan sistem pendingin yang tidak bekerja dengan baik.
c.       Katup pengaman sering terbuka
Hal tersebut biasa terjadi karena penyetelan yang tidak tepat atau karena memang pegas katup terlalu lemah.
d.      Bunyi dan Getaran
Bunyi dan getaran pasti terjadi hanya saja jika hal itu tidak normal berarti menandakan adanya kerusakan/ keausan/ ketidak normalan. Bunyi dan getaran biasanya disebabkan oleh : kelonggaran yang berlebihan karena keausan, pemasangan dan pelurusan yang tidak tepat, getaran sabuk dan fluktuasi momen puntir, getaran pipa karena resonansi dan karena mesin penggerak.
e.       Korosi
Bagian-bagian yang sering korosi adalah tangki udara, ruang pengeluaran udara dari kompresor, pendingin antara dan pembebas beban. Korosi disebabkan oleh : terjadinya kondensasi uap air, adanya bahan korosif dalam udara isap, perembesan air pendingin terutama air laut, kualitas pelumas yang jelek, terjadinya reaksi minyak pelumas dan bahan tembaga atau karena perawatan yang tidak baik.
f.       Tekanan tidak dapat naik atau naik terlalu lambat
Terdapat kebocoran ( pada pembuang air, paking, sekrup, katup pengaman, tabung dan pipa-pipa), katup pengaman rusak, manometer rusak, saringan udara masuk kotor, adanya penyumbatan pada pipa
g.      Tekanan melebihi tekanan normal
Manometer rusak, tombol tekanan, katup pengatur tekanan atau katup pengaman rusak.
h.      Terdapat suara abnormal
Pemasangan tidak tepat, motor rusak, torakmembentur katup, adanya komponen gerak yang aus
i.        Minyak pelumas cepat habis
Cincin torak, torak dan atau dinding silinder mengalami keausan, serta katup pengaman rusak
j.        Motor overheating
Terjadi kemacetan bagian-bagian yang bergerak pada kompresor, konsleting listrik dan atau motor rusak
k.      Kompresor tidak berjalan motor tidak mendengung
Instalasi listrik putus, tombol tekanan rusak, motor rusak, pelindung motor dalam keadaan bekerja
l.        Kompresor tidak berjalan motor mendengung
Tegangan listrik sumber turun, udara bocor dari katup udara, motor rusak
9.      Jika kompresor tidak dipakai untuk jangka waktu lama (tidak aktif), seolah-olah kompresor ini dalam keadaan beristirahat. Namun dalam keadaan tidak dipakai, kompresor akan berkarat, berdebu, mutu minyaknya menurun, terjadi pengembunan uap air, pembekuan, korosi karena kandungan gas yang korosif, dsb. Jika nanti akan digunakan lagi, kompresor dapat mengalami gangguan seandainya tidak dipelihara dengan baik pada waktu tidak dipakai. Apabila kompresor tidak dipergunakan selama lebih dari sebulan perlu dilakukan hal-hal berikut.
a.       Jika keadaan lingkungan banyak berdebu, kompresor harus ditutup dengan lembar plastic pada tempat pernafasan kotak engkol, perapat poros, tutup katup, pompa minyak, instrumentasi, dsb.
b.      Jika mungkin, instrumen-instrumen dibuka dan disimpan.
c.       Katup-katup harus tertutup sepenuhnya untuk mencegah pipa-pipa kemasukan debu, atau air hujan.
d.      Minyak pencegah karat atau gemuk harus dilapiskan pada bagian dalam kompresor. Kompresor harus diputar dengan tangan sekali sebulan untuk mencegah pengkaratan dan untuk meratakan minyak pelumas. Jika kompresor masih terhubung dengan sumber tenaga listrik, maka dapat dijalankan selama 10 menit tiap hari tanpa beban. Dalam hal ini tidak diperlukan langkah-langkah pencegahan debu dan karat seperti disebut di atas.
e.       Jika kompresor masih terhubung dengan sumber listrik dan tidak akan dipergunakan dalam jangka waktu sangat lama, sebaiknya semua tombol dikunci supaya tidak dapat dijalankan secara tak sengaja

10.  Kompresor juga dapat diklasifikasikan atas dasar konstruksinya seperti diuraikan sebagai berikut :
a.       Klasifikasi berdasar jumlah tingkat kompresi ( mis : satu tingkat, dua tingkat, … , banyak tingkat)
b.      Klasifikasi berdasarkan langkah kerja ( mis : kerja tunggal/ single acting dan kerja ganda/ double acting)
c.       Klasifikasi berdasarkan susunan silinder “khusus kompresor torak” (mis: mendatar, tegak, bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentuk bintang dan lawan imbang/ balans oposed)
d.      Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan (mis : pendinginan air dan pendinginan udara)
e.       Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak (mis: langsung, sabuk V dan roda gigi)
f.       Klasifikasi berdasarkan penempatannya (mis : permanen/ stationary dan dapat dipindah-pindah/ portable)
g.      Klasifikasi berdasarkan cara pelumasannya (mis : pelumasan minyak dan tanpa minyak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar